Paling tidak hingga hari ini, saya melihat Ungaran masih baik-baik saja. Belum, atau malahan jangan, sampai menjadi kot…
Read moreIni sekadar cerita kenangan. Kenangan dua hari satu malam berkhidmat dengan kebesaran Tuhan, takzim kepada alam terbuka…
Read moreMalam ini, tak bisa tidak, saya senyam-senyum sendiri. Masih terbayang sulung saya, Ahimsa, suatu hari tegas menghendak…
Read moreSaat itu, saya dan Rakai memanjakan kaki di hutan Penggaron, Ungaran. Suara ramai tonggeret, yang konon, penanda datang…
Read moreBuku dan hutan. Dua hal yang ingin saya akrabkan kepada anak. Sebagai penggila buku dan pencinta alam sekaligus. Perpus…
Read more“Lho, tidak sekolah, Mas?” tanya seorang bapak seraya menunjuk Rakai. Entah, saya tidak tahu, pertanyaan itu serius ata…
Read moreKetika catatan ini ditulis, di tengah impitan membantu istri merampungkan penilaian K 13-nya. Lumayan ribet. Syahdan sa…
Read moreSiang itu saya dan anak bungsu saya, Rakai, berjalan kaki menyusuri Kali Sapen, sungai yang jadi semacam tapal wilayah …
Read moreKembali, di suatu dini hari, ketika mata tak kunjung mengantuk, saya isi dengan mendengar seruling instrumentalia Sunda…
Read moreBeberapa kali saya mengajak sulung dan ragil saya, Ahimsa dan Rakai, ke Hutan Penggaron. Sebuah hutan pinus nan rimbun …
Read moreSemula saya tak meminati segala yang bernuansa alam. Sebab bagi saya itu hal biasa. Saya lahir dan besar di desa pinggi…
Read moreTIDAK seperti biasa di acara CMid Semarang, tempo itu, Kamis 16 September 2021, bungsu saya, Rakai, dari matanya tidak …
Read more